Rabu, 03 April 2013

5 Tokoh dalam Ilmu Kimia dan Fisika

Kalian pasti ingat ketika anda di SMP atau SMA , mungkin anda pernah belajar Fisika atau Kimia ?. Bagi anda yang ingin melaksanakan Ujian Nasional atau UN, jangan gelisah berikut ini adalah tokoh-tokoh yang terlibat dalam Ilmu tersebut untuk menghilangkan rasa cemas dan gelisah :).

1.Sir Isaac Newton
(Penemu Hukum Newton)
Sir Isaac Newton saat berumur 46 tahun

Sir Isaac Newton FRS (lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, 4 Januari 1643 – meninggal 31 Maret 1727 pada umur 84 tahun; KJ: 25 Desember 1642 – 20 Maret 1727) adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal dari Inggris. Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik.[1]
Karya bukunya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika klasik. Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan benda-benda luar angkasa lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama. Ia membuktikannya dengan menunjukkan konsistensi antara hukum gerak planet Kepler dengan teori gravitasinya. Karyanya ini akhirnya menyirnakan keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme dan memajukan revolusi ilmiah.
Dalam bidang mekanika, Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum dan momentum sudut. Dalam bidang optika, ia berhasil membangun teleskop refleksi yang pertama[2] dan mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca prisma akan membagi cahaya putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga merumuskan hukum pendinginan dan mempelajari kecepatan suara.
Dalam bidang matematika pula, bersama dengan karya Gottfried Leibniz yang dilakukan secara terpisah, Newton mengembangkan kalkulus diferensial dan kalkulus integral. Ia juga berhasil menjabarkan teori binomial, mengembangkan "metode Newton" untuk melakukan pendekatan terhadap nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi terhadap kajian deret pangkat.
Sampai sekarang pun Newton masih sangat berpengaruh di kalangan ilmuwan. Sebuah survei tahun 2005 yang menanyai para ilmuwan dan masyarakat umum di Royal Society mengenai siapakah yang memberikan kontribusi lebih besar dalam sains, apakah Newton atau Albert Einstein, menunjukkan bahwa Newton dianggap memberikan kontribusi yang lebih besar.[3]

Masa-masa Awal

Isaac Newton dilahirkan pada tanggal 4 Januari 1643 [KJ: 25 Desember 1642] di Woolsthorpe-by-Colsterworth, sebuah hamlet (desa) di county Lincolnshire. Pada saat kelahirannya, Inggris masih mengadopsi kalender Julian, sehingga hari kelahirannya dicatat sebagai 25 Desember 1642 pada hari Natal. Ayahnya yang juga bernama Isaac Newton meninggal tiga bulan sebelum kelahiran Newton. Newton dilahirkan secara prematur; dilaporkan pula ibunya, Hannah Ayscough, pernah berkata bahwa ia dapat muat ke dalam sebuah cangkir (≈ 1,1 liter). Ketika Newton berumur tiga tahun, ibunya menikah kembali dan meninggalkan Newton di bawah asuhan neneknya, Margery Ayscough. Newton muda tidak menyukai ayah tirinya dan menyimpan rasa benci terhadap ibunya karena menikahi pria tersebut, seperti yang tersingkap dalam pengakuan dosanya: "Threatening my father and mother Smith to burn them and the house over them."[4]
Newton pada tahun 1702
Isaac Newton (Bolton, Sarah K. Famous Men of Science. NY: Thomas Y. Crowell & Co., 1889)
Berdasarkan pernyataan E.T. Bell (1937, Simon and Schuster) dan H. Eves:
Newton memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa dan kemudian dikirimkan ke sekolah bahasa di daerah Grantham dimana dia akhirnya menjadi anak terpandai di sekolahnya. Saat bersekolah di Grantham dia tinggal di-kost milik apoteker lokal yang bernama William Clarke. Sebelum meneruskan kuliah di Universitas Cambridge pada usia 19, Newton sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke, Anne Storer. Saat Newton memfokuskan dirinya pada pelajaran, kisah cintanya dengan menjadi semakin tidak menentu dan akhirnya Storer menikahi orang lain. Banyak yang menegatakan bahwa dia, Newton, selalu mengenang kisah cintanya walaupun selanjutnya tidak pernah disebutkan Newton memiliki seorang kekasih dan bahkan pernah menikah.
Sejak usia 12 hingga 17 tahun, Newton mengenyam pendidikan di sekolah The King's School yang terletak di Grantham (tanda tangannya masih terdapat di perpustakaan sekolah). Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton tidak menyukai pekerjaan barunya[5]. Kepala sekolah King's School kemudian meyakinkan ibunya untuk mengirim Newton kembali ke sekolah sehingga ia dapat menamatkan pendidikannya. Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.
Pada Juni 1661, Newton diterima di Trinity College Universitas Cambridge sebagai seorang sizar (mahasiswa yang belajar sambil bekerja).[6] Pada saat itu, ajaran universitas didasarkan pada ajaran Aristoteles, namun Newton lebih memilih untuk membaca gagasan-gagasan filsuf modern yang lebih maju seperti Descartes dan astronom seperti Copernicus, Galileo, dan Kepler. Pada tahun 1665, ia menemukan teorema binomial umum dan mulai mengembangkan teori matematika yang pada akhirnya berkembang menjadi kalkulus. Segera setelah Newton mendapatkan gelarnya pada Agustus 1665, Universitas Cambridge ditutup oleh karena adanya Wabah Besar. Walaupun dalam studinya di Cambridge biasa-biasa saja, studi privat yang dilakukannya di rumahnya di Woolsthorpe selama dua tahun mendorongnya mengembangkan teori kalkulus, optika, dan hukum gravitasi. Pada tahun 1667, ia kembali ke Cambridge sebagai pengajar di Trinity.[7]

Masa Dewasa

Matematika

Kebanyakan ahli sejarah percaya bahwa Newton dan Leibniz mengembangkan kalkulus secara terpisah. Keduanya pula menggunakan notasi matematika yang berbeda pula. Menurut teman-teman dekat Newton, Newton telah menyelesaikan karyanya bertahun-tahun sebelum Leibniz, namun tidak mempublikasikannya sampai dengan tahun 1693. Ia pula baru menjelaskannya secara penuh pada tahun 1704, manakala pada tahun 1684, Leibniz sudah mulai mempublikasikan penjelasan penuh atas karyanya. Notasi dan "metode diferensial" Leibniz secara universal diadopsi di Daratan Eropa, sedangkan Kerajaan Britania baru mengadopsinya setelah tahun 1820.
Dalam buku catatan Leibniz, dapat ditemukan adanya gagasan-gagasan sistematis yang memperlihatkan bagaimana Leibniz mengembangkan kalkulusnya dari awal sampai akhir, manakala pada catatan Newton hanya dapat ditemukan hasil akhirnya saja. Newton mengklaim bahwa ia enggan mempublikasi kalkulusnya karena takut ditertawakan. Newton juga memiliki hubungan dekat dengan matematikawan Swiss Nicolas Fatio de Duillier. Pada tahun 1691, Duillier merencanakan untuk mempersiapkan versi baru buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica Newton, namun tidak pernah menyelesaikannya. Pada tahun 1693 pula hubungan antara keduanya menjadi tidak sedekat sebelumnya. Pada saat yang sama, Duillier saling bertukar surat dengan Leibniz.[8]
Pada tahun 1699, anggota-anggota Royal Society mulai menuduh Leibniz menjiplak karya Newton. Perselisihan ini memuncak pada tahun 1711. Royal Society kemudian dalam suatu kajian memutuskan bahwa Newtonlah penemu sebenarnya dan mencap Leibniz sebagai penjiplak. Kajian ini kemudian diragukan karena setelahnya ditemukan bahwa Newton sendiri yang menulis kata akhir kesimpulan laporan kajian ini. Sejak itulah bermulainya perselisihan sengit antara Newton dengan Leibniz. Perselisihan ini berakhir sepeninggal Leibniz pada tahun 1716.[9]
Newton umumnya diakui sebagai penemu teorema binomial umum yang berlaku untuk semua eksponen. Ia juga menemukan identitas Newton, metode Newton, mengklasifikasikan kurva bidang kubik, memberikan kontribusi yang substansial pada teori beda hingga, dan merupakan yang pertama untuk menggunakan pangkat berpecahan serta menerapkan geometri koordinat untuk menurunkan penyelesaian persamaan Diophantus.
Ia dipilih untuk menduduki jabatan Lucasian Professor of Mathematics pada tahun 1669. Pada saat itu, para pengajar Cambridge ataupun pengajar Oxford haruslah seorang pastor Anglikan yang telah ditahbiskan. Namun, jabatan profesor Lucasian mengharuskan pula pejabatnya tidak aktif dalam gereja. Oleh karena itu, Newton berargumen bahwa ia seharusnyalah dibebaskan dari keharusan penahbisan. Raja Charles II menerima argumen ini dan memberikan persetujuan, sehingga konflik antara pandangan keagamaan Newton dengan gereja Anglikan dapat dihindari.[10]

Optika

Replika teleskop refleksi kedua Newton yang ia presentasikan ke Royal Society pada tahun 1672[11]
Dari tahun 1670 sampai dengan 1672, Newton mengajar bidang optika. Semasa periode ini, ia menginvestigasi refraksi cahaya, menunjukkan bahwa kaca prisma dapat membagi-bagi cahaya putih menjadi berbagai spektrum warna, serta lensa dan prisma keduanya akan menggabungkan kembali cahaya-cahaya tersebut menjadi cahaya putih.[12]
Dia juga menunjukkan bahwa cahaya berwarna tidak mengubah sifat-sifatnya dengan memisahkan berkas berwarna dan menyorotkannya ke berbagai objek. Newton mencatat bahwa tidak peduli apakah berkas cahaya tersebut dipantulkan, dihamburkan atau ditransmisikan, warna berkas cahaya tidak berubah. Dengan demikian dia mengamati bahwa warna adalah interaksi objek dengan cahaya yang sudah berwarna, dan objek tidak menciptakan warna itu sendiri. Ini dikenal sebagai teori warna Newton[13]
Dari usahanya ini dia menyimpulkan bahwa lensa teleskop refraksi akan mengalami gangguan akibat dispersi cahaya menjadi berbagai warna (aberasi kromatik). Sebagai bukti konsep ini dia membangun teleskop menggunakan cermin sebagai objektif untuk mengakali masalah tersebut. .[14] Pengerjaan rancangan ini, teleskop refleksi fungsional pertama yang dikenal, yang sekarang disebut sebagai teleskop Newton[14] melibatkan pemecahan masalah bagaimana menemukan bahan cermin yang cocok serta teknik pembentukannya. Newton menggosok cerminny sendiri dari komposisi khusus logam spekulum yang sangat reflektif, menggunakan cincin Newton untuk menilai mutu optika teleskopnya. Pada akhir 1668[[15] dia berhasil memproduksi teleskop pantul pertamanya. Pada tahun 1671 Royal Society meminta demonstrasi teleskop pantulnya. [16] Minat mereka mendorongnya untuk menerbitkan catatannya, On Colour (Tentang Warna), yang kemudian dikembangkannya menjadi Opticks.
Ketika Robert Hooke mengkritik beberapa gagasan Newton, dia begitu tersinggung sehingga dia menarik diri dari depan publik. Newton dan Hooke berkomunikasi singkat pada tahun 1679-1680, ketika Hooke, yang ditunjuk untuk mengelola korespondensi Royal Society, menulis surat yang dimaksudkan untuk memperoleh sumbangan dari Newton untuk penerbitan Royal Society,[17], yang mendorong Newton untuk menyelesaikan bukti bahwa orbit elips planet merupakan hasil dari gaya sentripetal yang berbanding terbalik dengan kuadrat vektor jari-jari (lihat hukum gravitasi Newton) dan De motu corporum in gyrum). Namun hubungan kedua ilmuwan tersebut umumnya tetap buruk sampai saat kematian Hooke. [18]
Newton berargumen bahwa cahaya terdiri dari partikel atau corpuscles, yang direfraksikan dengan percepatan ke dalam medium yang lebih rapat. Dia condong kepada teori gelombang seperti suara untuk menerangkan pola berulang pemantulan dan transmisi oleh film tipis (Opticks Bk.II, Props. 12), tapi masih mempertahankan teori 'fits' yang menentukan apakah corpuscles dipantulkan atau diteruskan. Para fisikawan kemudian lebih menyukai teori gelombang murni untuk cahaya untu menjelaskan pola interferensi, dan fenomena umum difraksi. Mekanika kuantum, foton, dan dualisme gelombang-partikel dewasa ini hanya memiliki kemiripan sedikit saja dengan pemahaman Newton terhadap cahaya.
Dalam Hypothesis of Light yang terbit pada tahun 1675, Newton mendalilkan keberadaan eter untuk menghantarkan gaya antarpartikel. Kontak dengan Henry More, seorang teosofis, membangkitkan minatnya dalam alkimia. Dia mengganti eter dengan gaya gaib yang didasarkan kepada gagasan hermetis tentang gaya tarik dan tolak antara partikel. John Maynard Keynes, yang memperoleh banyak tulisan Newton tentang alkimia, menyatakan bahwa "Newton bukanlah orang pertama dari Abad Pencerahan (Age of Reason): beliau adalah ahli sihir terakhir."[19] Minat Newton dalam alkimia tidak dapat dipisahkan dari sumbangannya terhadap ilmu pengetahuan; namun tampaknya dia memang meninggalkan penelitian alkimianya..[20] (Ini adalah ketika tidak ada perbedaan yang jelas antara alkimia dan sains). Bila saja dia tidak mengandalkan gagasan gaib aksi pada suatu jarak, dalam ruang hampa, dia mungkin tidak akan mengembangkan teori gravitasinya. (Lihat pula studi ilmu gaib Isaac Newton).
Pada tahun 1704 Newton menerbitkan Opticks, yang menguraikan secara terperinci teori korpuskular tentang cahaya. Dia menganggap cahaya terbuat partikel-partikel (corpuscles) yang sangat halus, bahwa materi biasa terdiri dari partikel yang lebih kasar, dan berspekulasi bahwa melalui sejenis transmutasi alkimia "mungkinkah benda kasar dan cahaya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, ... dan mungkinkah benda-benda menerima aktivitasnya dari partikel cahaya yang memasuki komposisinya?" ("Are not gross Bodies and Light convertible into one another, ...and may not Bodies receive much of their Activity from the Particles of Light which enter their Composition?" ( [21] Newton juga membangun bentuk primitif generator elektrostatik gesek, menggunakan bulatan gelas (Optics, 8th Query).
Di dalam artikel berjudul "Newton, prisms and the 'opticks' of tunable lasers[22] diindikasikan bahwa Newton dalam bukunya Opticks adalah yang pertama kali menunjukkan diagram penggunaan prisma sebagai pengekspansi berkas cahaya. Dalam buku yang sama dia memerikan, lewat diagram, penggunaan susunan prisma berganda. Sekitar 278 tahun setelah diskusi oleh Newton, pengekspansi prisma berganda menjadi pokok dari pengembangan laser tertalakan lebargaris sempit. Penggunaan prisma pengekspansi berkas ini berakibat terhadap pengembangan teori dispersi prisma berganda. [22]

Mekanika dan gravitasi

Salinan buku Principia milik Newton sendiri, dengan koreksi tulisan tangan untuk edisi kedua

Pada tahun 1679 Newton kembali mengerjakan mekanika benda langit, yaitu gravitasi dan efeknya terhadap orbit planet-planet, dengan rujukan terhadap hukum Kepler tentang gerak planet. Ini dirangsang oleh pertukaran surat singkat pada masa 1679-80 dengan Hooke, yang telah ditunjuk untuk mengelola korespondensi Royal Society, dan membuka korespondensi yang dimaksudkan untuk meminta sumbangan dari Newton terhadap jurnal ilmiah Royal Society.[17] Bangkitnya kembali ketertarikan Newton terhadap astronomi mendapatkan rangsangan lebih lanjut dengan munculnya komet pada musim dingin 1680-1681,yang dibahasnya dalam korespondensi dengan John Flamsteed.[23] Setelah diskusi dengan Hooke, Newton menciptakan bukti bahwa bentuk elips orbit planet akan berasal dari gaya sentripetal yang berbanding terbalik dengan kuadrat vektor jari-jari. Newton mengirimkan hasil kerjanya ini ke Edmond Halley dan ke Royal Society dalam De motu corporum in gyrum, sebuah risalah yang ditulis dalam 9 halaman yang disalin ke dalam buku register Royal Society pada Desember 1684[24] Risalah ini membentuk inti argumen yang kemudian akan dikembangkan dalam Principia.
Principia dipublikasikan pada 5 Juli 1687 dengan dukungan dan bantuan keuangan dari Edmond Halley. Dalam karyanya ini Newton menyatakan hukum gerak Newton yang memungkinkan banyak kemajuan dalam revolusi Industri yang kemudian terjadi. Hukum ini tidak direvisi lagi dalam lebih dari 200 tahun kemudian, dan masih merupakan pondasi dari teknologi non-relativistik dunia modern. Dia menggunakan kata Latin gravitas (berat) untuk efek yang kemudian dinamakan sebagai gravitasi, dan mendefinisikan hukum gravitasi universal.
Dalam karya yang sama, Newton mempresentasikan metode analisis geometri yang mirip dengan kalkulus, dengan 'nisbah pertama dan terakhir', dan menentukan analisis untuk menentukan (berdasarkan hukum Boyle) laju bunyi di udara, menentukan kepepatan bentuk sferoid Bumi, memperhitungkan presesi ekuinoks akibat tarikan gravitasi bulan pada kepepatan Bumi, memulai studi gravitasi ketidakteraturan gerak Bulan, memberikan teori penentuan orbit komet, dan masih banyak lagi.
Newton memperjelas pandangan heliosentrisnya tentang tata surya, yang dikembangkan dalam bentuk lebih modern, karena pada pertengahan 1680-an dia sudah mengakui Matahari tidak tepat berada di pusat gravitasi tata surya[25] Bagi Newton, titik pusat Matahari atau benda langit lainnya tidak dapat dianggap diam, namun seharusnya "titik pusat gravitasi bersama Bumi, Matahari dan Planet-planetlah yang harus disebut sebagai Pusat Dunia", dan pusat gravitasi ini "diam atau bergerak beraturan dalam garis lurus".(Newton mengadopsi pandangan alternatif "tidak bergerak" dengan memperhatikan pandangan umum bahwa pusatnya, di manapun itu, tidak bergerak. [26]
Postulat Newton aksi-pada-suatu-jarak yang tidak terlihat menyebabkan dirinya dikritik karena memperkenalkan "perantara gaib" ke dalam ilmu pengetahuan.[27] Dalam edisi kedua Principia (1713) Newton tegas menolak kritik tersebut dalam bagian General Scholium di akhir buku. Dia menulis bahwa cukup menyimpulkan bahwa fenomena tersebut menyiratkan tarikan gravitasi, namun hal tersebut tidak menunjukkan sebabnya. Tidak perlu dan tidak layak merumuskan hipotesis hal-hal yang tidak tersirat oleh fenomena itu. Di sini Newton menggunakan ungkapannya yang kemudian terkenal, Hypotheses non fingo.
Berkat Principia, Newton diakui dunia internasional[28] Dia mendapatkan lingkaran pengagum, termasuk matematikawan kelahiran Swiss Nicolas Fatio de Duillier, yang menjalin hubungan yang intens dengannya sampai 1693, saat hubungan tersebut mendadak berakhir. Pada saat bersamaan Newton menderita gangguan saraf.[29]

2. Robert Boyle 
(Penemu Hukum Boyle)

Langsung ke: navigasi, cari
Robert Boyle
Robert Boyle (25 Januari 162730 Desember 1691) adalah filsuf, kimiawan, fisikawan, penemu, dan ilmuwan Irlandia yang terkemuka karena karya-karyanya di bidang fisika dan kimia. Walaupun riset dan filsafat pribadinya jelas berakar dari tradisi alkimia, ia sering dianggap sebagai kimiawan modern pertama. Di antara karya-karyanya, The Sceptical Chymist dipandang sebagai batu loncatan kimia modern.

 Awal tahun
Boyle lahir di Lismore Castle, di County Waterford, Irlandia, anak ketujuh dan anak empat belas Richard Boyle, 1st Earl dari Cork dan Catherine Fenton. Richard Boyle tiba di Dublin dari Inggris pada 1588 selama perkebunan Tudor Irlandia dan memperoleh janji sebagai wakil escheator. Dia telah mengumpulkan lahan yang sangat besar pada saat Robert lahir. Catherine Fenton adalah putri dari penulis Inggris Geoffrey Fenton, yang lahir di Dublin pada tahun 1539, dan Alice Weston, putri Robert Weston, yang lahir di Lismore tahun 1541. [5]
Sebagai seorang anak, Boyle dipupuk untuk keluarga lokal, [6] seperti kakak-kakaknya. Akibatnya, anak tertua dari anak-anak Boyle telah cukup Irlandia pada empat tahun untuk bertindak sebagai penerjemah untuk ayahnya. [7] Boyle menerima les privat dalam bahasa Latin, Yunani dan Perancis dan ketika ia berusia delapan tahun, setelah kematian ibunya, ia dikirim ke Eton College di Inggris. Teman ayahnya, Sir Henry Wotton, kemudian menjadi provost dari perguruan tinggi.
Selama waktu ini, ayahnya menyewa guru privat, Robert Carew, yang memiliki pengetahuan tentang Irlandia, untuk bertindak sebagai tutor pribadi untuk anak-anaknya di Eton. Namun, "hanya Mr Robert terkadang keinginan itu [Irish] dan sedikit masuk di dalamnya", tapi meskipun "alasan" yang diberikan oleh Carew untuk mengubah perhatian mereka untuk itu, "praktek mereka Perancis dan Latin, tetapi mereka mempengaruhi tidak Irlandia "[7]. Setelah menghabiskan lebih dari tiga tahun di Eton, Robert bepergian ke luar negeri dengan tutor Perancis. Mereka mengunjungi Italia pada tahun 1641 dan tetap di Florence selama musim dingin tahun itu mempelajari "paradoks dari bintang-penonton yang besar" Galileo Galilei, yang tua tapi masih hidup pada tahun 1641.Tengah tahunPatung seorang anak muda, dianggap Boyle, pada monumen orangtuanya di Katedral St Patrick, Dublin.
Boyle kembali ke Inggris dari Benua Eropa pada pertengahan-1.644 dengan minat untuk penelitian ilmiah. [8] Ayahnya telah meninggal tahun sebelumnya dan telah meninggalkan dia manor dari Stalbridge di Dorset, Inggris dan perkebunan besar di County Limerick di Irlandia yang ia telah mengakuisisi. Sejak saat itu, Robert mengabdikan hidupnya untuk penelitian ilmiah dan segera mengambil tempat yang menonjol dalam band enquirers, yang dikenal sebagai "Invisible College", yang mengabdikan dirinya untuk budidaya dari "filsafat baru". Mereka sering bertemu di London, sering di Gresham College, dan beberapa anggota juga mengadakan pertemuan di Oxford.
Setelah membuat beberapa kunjungan ke perkebunan Irlandia-nya dimulai pada tahun 1647, Robert pindah ke Irlandia pada tahun 1652 tetapi menjadi frustasi pada ketidakmampuannya untuk membuat kemajuan dalam pekerjaan kimia. Dalam salah satu suratnya, ia menggambarkan Irlandia sebagai [9] "negara barbar dimana roh kimia begitu disalahpahami dan instrumen kimia sehingga unprocurable bahwa itu sulit untuk memiliki pikiran Hermetik di dalamnya."
Pada 1654, Boyle Irlandia kiri untuk Oxford untuk mengejar karyanya lebih berhasil. Sebuah prasasti dapat ditemukan di dinding dari University College, Oxford High Street di Oxford (sekarang lokasi Memorial Shelley), menandai tempat di mana Salib Balai berdiri sampai awal abad 19. Di sinilah Boyle menyewa kamar dari apoteker kaya yang dimiliki Hall.
Membaca tahun 1657 Otto von Guericke udara-pompa, dia mengatur dirinya dengan bantuan dari Robert Hooke merancang perbaikan dalam konstruksi, dan dengan hasilnya, "machina Boyleana" atau "Mesin Pneumatical", selesai pada tahun 1659, ia mulai serangkaian percobaan pada sifat udara [2]. Account kerja Boyle dengan pompa udara diterbitkan pada tahun 1660 dengan judul Percobaan Baru Fisiko-Mechanicall, Menyentuh musim semi Air, dan Efek.
Di antara para kritikus dari pandangan yang dikemukakan dalam buku ini adalah seorang Jesuit, Francis Jalur (1595-1675), dan itu saat menjawab keberatan bahwa Boyle membuat menyebutkan pertama hukum bahwa volume gas berbanding terbalik dengan tekanan dari gas, yang antara-orang berbahasa Inggris biasanya disebut Hukum Boyle setelah namanya. Orang yang awalnya dirumuskan hipotesis adalah Henry Power di 1661. Boyle termasuk referensi ke sebuah makalah yang ditulis oleh Power, tapi keliru dikaitkan ke Richard Towneley. Di benua Eropa hipotesis ini kadang-kadang dikaitkan dengan Edme Mariotte, meskipun ia tidak mempublikasikannya sampai 1.676 dan kemungkinan mengetahui pekerjaan Boyle pada saat itu. [10]
Tahun 1663 yang Invisible College menjadi Society The Royal London untuk Meningkatkan Pengetahuan Alam, dan piagam pendirian yang diberikan oleh Charles II dari Inggris, bernama Boyle seorang anggota dewan. Pada tahun 1680 ia terpilih sebagai presiden dari masyarakat, namun menolak kehormatan dari keraguan tentang sumpah.
Dia membuat "daftar keinginan" dari 24 penemuan mungkin yang termasuk "The Perpanjangan Kehidupan", "Seni Terbang", "light abadi", "membuat cahaya baju besi dan sangat keras", "Sebuah kapal untuk berlayar dengan Semua Winds, Kapal dan untuk tidak akan tenggelam "," cara praktis dan tertentu menemukan Bujur "," obat ampuh untuk mengubah atau Imajinasi Exalt, Waking, Memory dan fungsi lainnya dan menenangkan rasa sakit, tidur pengadaan bersalah, tidak berbahaya dll mimpi ". Mereka luar biasa karena semua tetapi beberapa dari 24 telah menjadi kenyataan [11]. [12]
Itu selama waktunya di Oxford yang Boyle adalah Chevalier a. Para Chevaliers diperkirakan telah ditetapkan oleh kerajaan agar beberapa tahun sebelum waktu Boyle di Oxford. Bagian awal tinggal Boyle ditandai dengan tindakan pasukan parlemen menang, akibatnya periode ini menandai masa paling rahasia gerakan Chevalier dan dengan demikian sedikit yang diketahui tentang keterlibatan Boyle luar keanggotaannya.
Pada tahun 1668 ia meninggalkan Oxford untuk London di mana ia tinggal di rumah adiknya, Lady Ranelagh, di Pall Mall.Kemudian tahunPlak di lokasi percobaan Boyle dan Hooke di Oxford
Tahun 1689 kesehatannya, tidak pernah sangat kuat, mulai serius dan ia gagal secara bertahap menarik diri dari keterlibatan publik, berhenti komunikasi kepada Royal Society, dan iklan keinginannya untuk dibebaskan dari menerima tamu, "kecuali atas kesempatan yang sangat luar biasa", pada Selasa dan Jumat pagi hari, dan Rabu dan Sabtu sore. Dalam olahraga dan rekreasi sehingga diperoleh ia ingin "merekrut semangatnya, berkisar surat-suratnya", dan mempersiapkan beberapa penyelidikan kimia penting yang ia mengusulkan untuk meninggalkan "sebagai semacam warisan Hermetik kepada murid-murid rajin seni yang", tapi yang ia lakukan tidak membuat dikenal alam. Kesehatannya menjadi lebih buruk lagi pada tahun 1691, dan ia meninggal pada tanggal 31 Desember tahun itu, [13] hanya seminggu setelah kematian adik dengan siapa ia telah tinggal selama lebih dari dua puluh tahun. Boyle meninggal karena kelumpuhan. Ia dimakamkan di gereja St Martin-in-the-Fields, khotbah pemakamannya yang dikhotbahkan oleh temannya Gilbert Uskup Burnet. Dalam wasiatnya, Boyle dikaruniai serangkaian Ceramah yang kemudian dikenal sebagai Ceramah Boyle.


3.James Prescott Joule
(Penemu satuan Joule)
James Prescott Joule

James Prescott Joule (lahir di Salford, Inggris, 24 Desember 1818 – meninggal di Greater Manchester, Inggris, 11 Oktober 1889 pada umur 70 tahun) ialah seorang ilmuwan Inggris. Ia dikenal sebagai perumus Hukum Kekekalan Energi, yang berbunyi,
Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan.
Ia adalah seorang ilmuwan Inggris yang berminat pada fisika. Dengan percobaan, ia berhasil membuktkan bahwa panas (kalori) tak lain adalah suatu bentuk energi. Dengan demikian ia berhasil mematahkan teori kalorik, teori yang menyatakan panas sebagai zat alir.
Salah satu satuan energi—Joule—dinamai atasnya.

Biografi

James adalah putra kedua dari lima bersaudara. Ia berasal dari keluarga kaya. Ayahnya, Benjamin Joule, adalah seorang pengusaha yang mempunyai pabrik pembuatan bir. Walaupun berasal dari keluarga kaya, namun James tidak bisa bersekolah seperti anak-anak umumnya. James kecil menderita penyakit kelainan tulang belakang, yang membuatnya harus banyak beristirahat di rumah. Karena tidak bisa bersekolah, maka sang ayah pun mencarikan guru privat untuk mengajari James di rumah. Karena kondisi kesehatannya buruk, James tumbuh menjadi seorang yang pendiam dan pemalu.
Sebagai anak pengusaha kaya, James boleh dikatakan dapat melakukan apapun. Ia bebas membaca berbagai macam buku yang disukainya. James sangat tertarik pada listrik. Ia kerap kali melakukan percobaan seram dengan mengalirkan aliran arus listrik kecil ke tubuh pelayan-pelayannya.
Melihat James begitu menyukai sains, maka pada usia 16 tahun, ayahnya mengirim James ke Universitas Manchester. Di sana ia mengikuti beberapa pelatihan sains yang diajarkan oleh John Dalton. Sekembalinya dari pelatihan sains, ayah James membangun laboratorium itu pribadi di ruang bawah tanah bagi putranya. Di laboratorium itu, James melakukan berbagai eksperimen untuk menemukan hubungan antara energi panas dan listrik.
Pada tahun 1840, James menerbitkan sebuah karya ilmiah tentang panas yang dihasilkan oleh arus listrik. Lalu pada tahun 1843, ia menerbitkan kelanjutan karya ilmiahnya tentang bagaimana mengubah kerja menjadi panas. Ia melakukan eksperimen menggunakan roda berpedal. Akhirnya dari situ James merumuskan konsep fisika mengenai kesetaraan energi mekanik dan energi panas.
Empat tahun kemudian, ia berhasil merumuskan hukum kekekalan energi, yang merupakan hukum pertama dari hukum termodinamika. Hukum itu menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tapi dapat berubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya.
Pada tahun 1847 James bertemu dengan Lord Kelvin atau William Thomson, di acara diskusi sains. Lord Kelvin tertarik dengan penemuan-penemuan James dan karya-karya ilmiah yang pernah dipublikasikan. Ia pun mengajak James untuk bekerja sama. Dari kerja samanya, maka lahirlah suatu konsep fisika yang disebut Efek Joule-Thomson. Efek Joule-Thomson lalu berkembang menjadi ilmu yang memelajari tentang sifat materi pada suhu sangat rendah. Ilmu itu disebut Kriogenik.

4.Albert Einstein
(Penemu Hukum Kekekalan Energi atau disingkat  E=mc²)
Albert Einstein (1921)

Albert Einstein (lahir di Ulm, Kerajaan Württemberg, Kerajaan Jerman, 14 Maret 1879 – meninggal di Princeton, New Jersey, Amerika Serikat, 18 April 1955 pada umur 76 tahun) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan genius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.
Albert Einstein, Tokoh Abad Ini (Person of the Century)
Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Tokoh Abad Ini" oleh majalah Time.
Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
Rumus Einstein yang paling terkenal adalah E=mc²

Masa muda dan universitas

Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola.
Pada umur lima tahun, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya). Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme.
Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada gosip bahwa dia gagal dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar; penggantian dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika.
Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein pindah dari München ke Pavia, Italia (dekat kota Milan). Albert tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia.
Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur dia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule. Pada tahun berikutnya dia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak bekewarganegaraan.

Pada 1898, Einstein menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Marić, seorang Serbia yang merupakan teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga negara Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902. Lieserl Einstein, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak menikah.

Kerja dan Gelar Doktor

Albert Einstein, 1905
Pada saat kelulusannya Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan mengajar, keterburuannya sebagai orang muda yang mudah membuat marah professornya. Ayah seorang teman kelas menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss pada tahun 1902. Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemu untuk alat yang memerlukan pengetahuan fisika. Dia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara benar". Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka.
Albert Einstein (1947)

Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pernikahan Einstein dengan Mileva, seorang matematikawan. Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen" ("On a new determination of molecular dimensions") pada tahun 1905 dari Universitas Zürich.
Pada tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotolistrik, dan relativitas khusus) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade.
Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke "Annalen der Physik". Mereka biasanya ditujukan kepada "Annus Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein pada tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.

Gerakan Brownian

Albert Einstein, 1951 (saat ulang tahun ke 72, diambil oleh Arthur Sasse, photographer)
Di artikel pertamanya pada tahun 1905 bernama "On the Motion—Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat—of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid", mencakup penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setelah ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial.
Sebelum thesis ini, atom dikenal sebagai konsep yang berguna, tetapi fisikawan dan kimiawan berdebat dengan sengit apakah atom itu benar-benar suatu benda yang nyata. Diskusi statistik Einstein tentang kelakuan atom memberikan pelaku eksperimen sebuah cara untuk menghitung atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa. Wilhelm Ostwald, seorang pemimpin sekolah anti-atom, kemudian memberitahu Arnold Sommerfeld bahwa ia telah berkonversi kepada penjelasan komplit Einstein tentang gerakan Brown.

5.Marie Skłodowska Curie
(Penemu Unsur Radium)
Marie Curie c1920.png
Marie Sklodowska Curie


Marie Curie-Sklodowska, sering disebut sebagai Marie Curie atau Madame Curie (7 November 1867 - 4 Juli 1934), adalah seorang ahli fisika dan kimia Polandia, bekerja terutama di Perancis, yang terkenal untuk penelitian perintis nya di radioaktivitas. Dia adalah wanita pertama yang memenangkan Hadiah Nobel, satu-satunya wanita untuk menang dalam dua bidang, dan satu-satunya orang untuk menang dalam ilmu beberapa. Dia juga profesor wanita pertama di University of Paris (La Sorbonne), dan pada tahun 1995 menjadi wanita pertama yang dimakamkan pada kemampuannya sendiri dalam Panthéon Paris '.

Ia dilahirkan Maria Salomea Sk ³ odowska (diucapkan [marja salɔmɛa skwɔdɔfska]) di Warsawa, dalam apa yang kemudian Kerajaan Polandia. Dia belajar di Universitas rahasia Terapung Warsawa dan mulai pelatihan praktis ilmiah nya di Warsawa. Pada tahun 1891, usia 24, ia mengikuti kakak nya Bronisława untuk belajar di Paris, di mana dia memperoleh gelar nya lebih tinggi dan melakukan pekerjaan selanjutnya ilmiah nya. Dia berbagi nya 1903 Penghargaan Nobel dalam Fisika bersama suaminya Pierre Curie dan Henri Becquerel dengan fisikawan. Dia adalah pemenang tunggal 1911 Nobel Kimia.





Pierrecurie.jpg
Pierre Curie (Suaminya Maria Curie)

Prestasi nya termasuk teori radioaktivitas (sebuah istilah yang ia diciptakan), teknik untuk mengisolasi isotop radioaktif, dan penemuan dua elemen, polonium dan radium. Di bawah arahnya, studi pertama di dunia dilakukan dalam pengobatan neoplasma, dengan menggunakan isotop radioaktif. Dia mendirikan Institut Curie di Paris dan di Warsawa, yang tetap pusat utama penelitian medis hari ini. Selama Perang Dunia I, ia mendirikan lapangan militer pusat pertama radiologi.

Sementara warga negara Perancis, Marie Curie-Sklodowska (dia menggunakan nama keluarga keduanya) tidak pernah kehilangan rasa nya identitas Polandia. Dia mengajarkan anaknya bahasa Polandia dan membawa mereka pada kunjungan ke Polandia. Dia bernama unsur kimia pertama yang ia menemukan - polonium, yang ia pertama kali diisolasi pada tahun 1898 - setelah negara asalnya [a].
Curie meninggal pada tahun 1934 dari anemia aplastik disebabkan oleh bertahun-tahun dari paparan radiasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar